Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan Sederhana

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan Sederhana

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan Sederhana – Surat perjanjian, tentunya surat satu ini sudah tidak asing lagi ditelinga anda. Terlebih jika anda sering melakukan transaksi atau perjanjian dalam beberapa hal, seperti membeli rumah, tanah atau melakukan perjanjian lainnya. Ada banyak macam surat perjanjian yang dibuat sesuai dengan kegunaannya. Misalkan dalam membeli tanah atau bangunan, tentu saja surat ini harus ada dan tidak bisa dilupakan.

Surat satu ini menjadi syarat dalam melakukan transaksi jual beli, sewa menyewa ataupun yang lainnya. Dengan surat ini, anda akan dapat dihindarkan dari perkara-perkara yang sering terjadi saat ini. Inilah yang menjadikan surat ini menjadi surat yang sangat penting dan harus ada saat transaksi jual beli tanah dan bangunan.

Baca Juga : Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang Di Bank Yang Baik Dan Benar

Apa itu Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan?

Banyak orang yang belum mengetahui tentang surat perjanjian yang sangat penting ini. Surat perjanjian jual beli tanah atau bangunan merupakan dokumen yang dibuat sebagai ikatan kesepakatan awal karena ada suatu hal yang perlu diselesaikan antara pembeli dengan penjual sebelum membuat akta jual beli. Biasanya, dokumen ini dibuat tanpa melibatkan seorang notaris, sehingga termasuk tulisan/perjanjian dibawah tangan.

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan Sederhana
Ilustrasi Sedang Melakukan Perjanjian | Image Source : shutterstock.com

Surat ini dibuat guna mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan yang dapat terjadi kepada kedua belah pihak. Surat ini bukan hanya melindungi pembeli tanah, melainkan dapat melindungi penjual tanah atau bangunan tersebut. Pada intinya, surat perjanjian jual beli tanah dan bangunan ini dapat mengantisipasi jika salah satu pihak melakukan ingkar janji. Maka dari itu, surat satu ini haruslah dibuat dengan sebaik-baiknya karena merupakan surat penting.

Baca Juga : Contoh Surat Kuasa Untuk Mengurus ATM Terblokir atau Hilang

Hal Penting yang Harus Tercantum Dalam Surat

Dalam membuat surat perjanjian, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam surat ini. Serta ada beberapa poin penting yang harus tercantum dalam surat penting satu ini, berikut poin-poinnya :

  1. Informasi surat lengkap

Cantumkan informasi secara lengkap seperti, identitas diri penjual (pihak pertama) dan pembeli (pihak kedua). Serta cantumkan alamat lengkap dan posisi lahan yang tepat.

  1. Uang muka dan cara pembayaran

Selain nominal, uang muka dan cara pembayaran juga harus dicantumkan dengan jelas dalam surat satu ini. uang muka atau down payment merupakan sejumlah uang yang dianggap sebagai tanda jadi pembeli kepada penjual.

  1. Pernyataan pembebanan biaya

Dalam surat perjanjian jual beli tanah anda akan mencantumkan beberapa pasal penting. Contohnya untuk tanggungan biaya ketika ingin melakukan balik nama, pajak, iuran dan biaya lahan lainnya.

  1. Pasal-pasal yang mengikat

Beberapa pasal yang mengikat status secara hukum begitu penting untuk anda perhatikan. Mulai dari pasal penyerahan lahan, status kepemilikan tanah, masa berlaku hingga perjanjian untuk penyelesaian perselisihan.

Sekian hal-hal yang perlu anda perhatikan dalam pembuatan surat perjanjian ini. Berikutnya kami akan memberikan contoh surat perjanjian jual beli tanah dan bangunan yang baik dan benar, yang bisa anda gunakan sebagai acuan. Simak contohnya yang baik dan benar dibawah ini.

Baca Juga : Inilah Contoh Surat Domisili Usaha Dan Proses Mengurusnya

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama                          :           ………………………………………………………………..

Tempat, Tgl Lahir    :           ………………………………………………………………..

Pekerjaan                  :           ………………………………………………………………..

Alamat                       :           ………………………………………………………………..

………………………………………………………………..

Nomor KTP             :           ………………………………………………………………..

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Penjual)

Nama                          :           ………………………………………………………………..

Tempat, Tgl Lahir    :           ………………………………………………………………..

Pekerjaan                  :           ………………………………………………………………..

Alamat                       :           ………………………………………………………………..

………………………………………………………………..

Nomor KTP              :           ………………………………………………………………..

Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Pembeli)

 

Pada hari ini ………………… tanggal …… ( ………………………….. ) bulan …………………. Tahun ……… ( …………………………..………………….. ), Pihak pertama dengan ini berjanji untuk menyatakan dan mengikatkan diri untuk menjual kepada pihak kedua dan pihak kedua juga berjanji menyatakan serta mengikatkan diri untuk membeli dari pihak pertama berupa:

Sebidang Tanah dengan Hak ………..…………………………………… yang diuraikan dalam nomor sertifikat tanah: …………………………………, yang berlokasi di alamat lengkap

…………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………… ,

dengan ukuran tanah: panjang ……..m ( …………………………………………….meter), lebar ……..m  ( ……………………………………………………… meter), luas tanah ……….m2 ( ……………………………………………………………… meter persegi), dan untuk selanjutnya disebut Tanah. Dengan batas-batas tanah adalah sebagai berikut:

  • Barat : berbatasan dengan ……………………………………………
  • Timur : berbatasan dengan ……………………………………………
  • Utara : berbatasan dengan ……………………………………………
  • Selatan : berbatasan dengan ……………………………………………

Kedua belah pihak bersepakat untuk mengadakan ikatan perjanjian jual – beli Tanah dimana syarat dan ketentuannya diatur dalam 10 (sepuluh) pasal, seperti berikut di bawah ini:

Pasal 1

HARGA DAN CARA PEMBAYARAN

Jual beli tanah tersebut dilakukan dan disetujui oleh masing-masing pihak dengan harga per meter persegi

Rp ………………………………………………….. ,00 atau jumlah uang terbilang (dalam huruf) ………………………………………………………………………………………………….. Rupiah, sehingga keseluruhan harga tanah tersebut adalah :

Rp ………………………………………………..… ,00 atau jumlah uang terbilang (dalam huruf) …………………………………………………………………………………………………… Rupiah,  dan akan dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama secara ( tunai / kredit ) selambat-lambatnya ……… ( ………………………………………………………… ) hari / minggu / bulan  setelah ditandatanganinya surat perjanjian ini.

Pasal 2

BESARNYA UANG MUKA DAN UANG CICILAN

Besarnya uang cicilan untuk selama waktu sebagaimana tercantum dalam pasal 1 tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

  1. Uang muka atau DP (Down Payment) sebesar ………. % ( dalam huruf sejumlah …………………………………………………….. persen ) dari keseluruhan harga tanah yang disepakati sesuai pasal
  2. Jumlah total uang muka yang akan diberikan adalah sebesar Rp ………………………………………………………………… ,00 (dalam huruf sejumlah……………………………………………………………………………… Rupiah) dan akan diberikan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya pada Tanggal ……. (……………….……………….) Bulan ..……………. Tahun ….…… ( .… ………………………………………………………………………………………………… ) setelah penandatanganan Surat perjanjian ini.
  3. Lama jangka waktu cicilan adalah ……… ( ……………………………………………… ) bulan / tahun. Cicilan dibayar per tanggal ……. ( …..…………………………………… ) setiap bulannya secara ( tunai / transfer ) ke Pihak Pertama. Sedangkan untuk jumlah bunga cicilan ditentukan sebesar …… % (………………………………persen) sesuai kesepakatan Pihak Pertama dan Pihak Kedua sebagai berikut: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
  4. Cicilan Pertama sebesar Rp…………………………………………………………… ,00 (dalam huruf sejumlah ……………………………………………………………………… Rupiah) akan dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya pada Tanggal ……. ( …………….……………..… ) Bulan ..……………. Tahun ….…… ( ……………………………………………………………………………..……………….. )
  5. Cicilan Terakhir sebesar Rp ………………………………………………………… ,00 (dalam huruf sejumlah ……………………………………………………………………… Rupiah) akan dibayarkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya pada Tanggal ……. ( …………….……………..… ) Bulan ..……………. Tahun ….…… ( ……………………………………………………………………………..………………..)

Pasal 3

JAMINAN DAN SAKSI

Pihak Pertama menjamin sepenuhnya bahwa Tanah yang dijualnya adalah milik sah atau hak pihak pertama sendiri dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut mempunyai hak, bebas dari sitaan, tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa, hak kepemilikannya tidak sedang dipindahkan atau sedang dijaminkan kepada orang atau pihak lain dengan cara bagaimanapun juga, dan tidak sedang atau telah dijual kepada orang atau pihak lain.

Jaminan pihak pertama dikuatkan oleh dua orang yang turut menandatangani Surat Perjanjian ini selaku saksi.

Kedua orang saksi tersebut adalah:

Nama                                       : …………………………………………………………..

Tempat, Tgl Lahir                 : …………………………………………………………..

Pekerjaan                               : …………………………………………………………..

Alamat                                    : …………………………………………………………..

Hubungan Kekerabatan     : …………………………………………………………..

Selanjutnya disebut sebagai Saksi I

Nama                                      : …………………………………………………………..

Tempat, Tgl Lahir                : …………………………………………………………..

Pekerjaan                              : …………………………………………………………..

Alamat                                   : …………………………………………………………..

Hubungan Kekerabatan     : …………………………………………………………..

Selanjutnya disebut sebagai Saksi II.

Pasal 4

PENYERAHAN TANAH

Pihak pertama berjanji serta mengikatkan diri untuk menyerahkan sertifikat tanah kepada pihak kedua selambat-lambatnya …… ( ………………………………… ) hari / minggu / bulan setelah pihak kedua melunasi seluruh pembayarannya.

Pasal 5

STATUS KEPEMILIKAN

Sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian ini maka tanah tersebut di atas beserta segala keuntungan maupun kerugiannya beralih dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dengan demikian hak kepemilikan tanah tersebut sepenuhnya menjadi hak milik Pihak Kedua.

Pasal 6

PEMBALIKNAMAAN KEPEMILIKAN

  1. Pihak pertama wajib membantu pihak kedua dalam proses pembaliknamaan atas kepemilikan hak tanah dan bangunan rumah tersebut dalam hal pengurusan yang menyangkut instansi-instansi terkait, memberikan keterangan-keterangan serta menandatangani surat-surat yang bersangkutan serta melakukan segala hak yang ada hubungannya dengan pembaliknamaan serta perpindahan hak dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua.
  2. Segala macam biaya yang berhubungan dengan balik nama atas tanah dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dibebankan sepenuhnya kepada Pihak Kedua.

Pasal 7

PAJAK, IURAN, DAN PUNGUTAN

Kedua belah pihak bersepakat bahwa segala macam pajak, iuran, dan pungutan uang yang berhubungan dengan tanah di atas:

  1. Sejak sebelum hingga waktu ditandatanganinya perjanjian ini masih menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pihak Pertama.
  2. Setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan seterusnya menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pihak Kedua.

Pasal 8

MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya pihak pertama, atau karena sebab apapun juga. Dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti pihak pertama wajib mentaati ketentuan yang tertulis dalam perjanjian ini dan pihak pertama mengikat diri untuk melakukan segala apa yang perlu guna melaksanakan ketentuan ini.

Pasal 9

HAL-HAL LAIN

Hal-hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan dibicarakan serta diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalan musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.

Pasal 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau mufakat maka kedua belah pihak telah sepakat memilih menyelesaikan perkara secara hukum. Tentang perjanjian ini dan segala akibatnya, kedua belah pihak memilih menyelesaikan perkara di ……………………………………………………………………………………………..

 

Demikianlah Surat Perjanjan ini dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak di ……………………………… pada Hari ……………… Tanggal …… ( ………………………….. ) Bulan …………………. Tahun ……… ( …………………………..………………….. ), dalam keadaan sadar serta tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun

 

 

PIHAK PERTAMA,                                      PIHAK KEDUA,

(……….……………………….. )                         (……….……………………….. )

Saksi-Saksi:

SAKSI PERTAMA,                                           SAKSI KEDUA,

(……….……………………….. )                           (……….……………………….. )

Sekian artikel tentang Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dan Bangunan Sederhana Yang Baik dan Benar. Semoga bermanfaat dan dapat membantu anda yang sedang berkeinginan melakukan transaksi jual beli tanah ataupun bangunan. Contoh surat diatas dapat anda gunakan sebagai refrensi dalam membuat surat perjanjian satu ini.

Jangan lupa, sebelum menyetujui perjanjian entah itu perjanjian jual beli ataupun yang lainnya. Sangatlah penting untuk anda mengecek dengan detail perjanjian yang akan disepakati. Agar nantinya tidak terjadi masalah yang tidak diinginkan atau merugikan satu pihak. Hindari kesalahan yang menyebabkan masalah dengan selalu detail mengecek perjanjian yang akan disetujui. Simak berbagai artikel menarik lainnya hanya di Rajaloker.id.